Dalam menjalani kehidupan dijaman seperti saat ini tentulah terasa sangat sulit, bahan pokok makanan semakin hari semakin melonjak harganya, demikian pula dengan harga BBM, ditambah lagi lapangan kerja semakin sulit, namun apa mau dikata, semua harus dijalani, sesulit apapun, tidaklah mungkin kita harus menyerah dengan keadaan, karena kita punya tanggung jawab yang harus di penuhi,
Akibat dari semua itu terkadang ada yang jadi korban, demi memperjuangkan hidup, walau resiko dalam memperjuangkan hidup tak sebanding dengan yang kita dapatkan,
Siang itu Cuaca hari sangat cerah, Rizal pulang dari sekolah, langsung salin pakaian, lalu ia makan siang Terlebih dahulu, dan setelahnya ia baru membantu ibunya membuat keripik ubi,
Ibunya Rizal memang selain sebagai ibu rumah tangga, iapun membuat keripik ubi, dan di jual ke warung-warung, lumayan hasilnya dapat membantu kebutuhan keluarga.
Ayahnya Rizal bekerja serabutan tak menentu, yang penting bekerja yang tentunya halal.
Saat itu Rizal baru kelas 4 SD, Rizal tak pernah mengeluh karena membantu ibunya, sehingga waktu bermain dengan teman-temannya hanya sedikit,
walau masih kecil ia sangat mengerti dengan keadaan, walau tidak banyak yang bisa ia lakukan untuk membantu kedua orang tuanya, minimal Rizal bisa menjaga adiknya yang masih berumur 3 tahun, disaat ibunya tengah bekerja membuat keripik ubi, karena ada hal yang memang belum bisa ia lakukan, seperti ketika menggoreng keripik tentunya sangat membahayakan untuk ia lakukan, dan ibunya tak memberikan pekerjaan itu kepada Rizal.
"Mak, nanti kalau sudah selesai goreng keripiknya, boleh Rizal pergi main kerumah teman?"
Disela membantu ibunya, Rizal berkata meminta ijin untuk bermain.
"Boleh, tapi jagan lama-lama ya nak, karena mamak harus masak buat makan malam kita",
Jawab ibunya Rizal memberi ijin asal jangan terlalu lama mainnya.
''iya Mak" jawab Rizal singkat, terlihat dari raut wajahnya senang karena diberi ijin bermain.
Tak lama berselang pekerjaannya pun selesai, Rizalpun berpamitan pergi bermain.
Waktu menunjukan jam 5 sore, ibunya Rizal hendak memasak buat makan malam, namun ibunya Rizal agak sedikit kesulitan karena anak ke duanya tidak ada yang jaga, sebenarnya tidaklah harus selalu dijaga, namun kebetulan dua hari terakhir anaknya yang paling kecil itu tengah demam, sehingga sedikit rewel tidak seperti biasanya, dan tidak mau ditinggal sendiri.
Rizalpun yang pergi bermain dari jam 4 sore tadi belum pulang juga,
"Kemana ya Rizal kok belum pulang"
Demikian ibunya berfikir,
Imay mulai merasa risau karena biasanya Rizal jika bermain tidak pernah lewat dari jam 5, dan saat ini sudah hampir jam setengah 6 sore,Rizal belum pulang juga.
''Assalamualaikum"
Menjelang Maghrib, Andy pulang. Andy adalah ayahnya Rizal yang baru saja pulang kerja,
''waalaikum salam, dah pulang pak?"
Jawab istrinya Andy yang biasa dipanggil kak Imay di tempatnya tinggal.
Andypun masuk kedalam rumah, dan langsung masuk kedalam kamar, hendak bebersih diri, mandi dan sholat Maghrib, namun Imay memanggilnya dan berkata,
''Yaah, Rizal belum pulang dari main, carilah dulu yah'', ujar Imay ke Andy dengan suara terdengar khawatir,
''loh memangnya tadi dia pergi kemana? Kan biasanya gak pernah seperti itu,
jawab Andy seraya kembali keluar dari kamar dan menjumpai istrinya di ruang keluarga.
''waktu sepulang sekolah, dia makan dan bantuin Mak buat keripik, setelah selesai buat keripik dia pamitan pergi main, sudah Mak Bilang jangan lama-lama'',
Tutur Imay ke suaminya.
Mendengar cerita Imay tentunya Andy terkejut, karena Andy tahu bahwa Rizal tidak pernah seperti ini, apalagi saat ini sudah adzan Maghrib, Rizal belum pulang juga.
Andy memutuskan akan mencari Rizal tapi menunggu selesai adzan Maghrib dimesjid, yang saat itu adzan Maghrib tengah berkumandang dari mesjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Begitu terdengar adzan selesai, Andypun berpamitan ke Imay untuk keluar mencari Rizal, Andy beranjak berjalan dan membuka pintu depan yang tertutup, namun seketika Andy terkejut, karena begitu ia membuka pintu hendak keluar, terlihat Rizal telah berdiri tegak didepan pintu itu dengan sikap wajah tertunduk,
'"Astaghfirulloh, Rizal kamu dari mana jam segini baru pulang haaah?"
Ucap Andy ke Rizal dengan suara keras, karena terkejut sekaligus kesal karena tak biasanya Rizal seperti itu.
Namun Rizal sedikitpun tidak menjawab, bahkan mengangkat wajahnya pun tidak, lalu Rizal langsung masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya, seakan ia tak melihat dan mendengar ayahnya berdiri di depan pintu dan bertanya kepadanya. Bahkan ia ngeloyor begitu saja masuk lewat samping dimana ayahnya tengah berdiri.
Melihat sikap Rizal yang seakan tak perduli, tentunya membuat Andy semakin kesal,
Rizal, kesini kamu, ucap Andy dengan suara keras, namun Rizal tidak menyahutinya, lalu Andy menyusul Rizal kekamarnya,
Setibanya di kamar Rizal, terlihat Rizal sudah tidur, melihat Rizal terlelap tidur sungguh hati Andy tak tega untuk membangunkan, apalagi harus memarahinya.
Perlahan Andi melangkah mendekati Rizal yang tengah tidur, saat itu andy melihat wajah Rizal yang terlihat pucat, lalu Andy mengusap kepala Rizal dengan lembut,
Andy mengernyitkan keningnya disaat ia menyentuh kepala Rizal, ia terkejut merasakan tubuh anaknya itu begitu dingin, seperti baru saja habis main hujan, kemudian Andy memegang baju yang dikenakan anaknya itu.
Astaghfirulloh, baju Rizal kok basah kuyup begini, demikian fikir Andy.
Lalu ia segera berdiri dan kembali keruang keluarga menemui istrinya dan berkata.
''mak, baju Rizal kok basah kuyup, dari mana dia ya? cepat ganti bajunya kasihan, nanti dia sakit lagi''
Ucapnya ke Imay, dengan khawatir.
Lalu Andy masuk kedalam kamarnya hendak Mandy dan sholat Maghrib,
Imaypun segera masuk kedalam kamar Rizal untuk mengganti baju Rizal yang basah.
Tanpa banyak bicara Imay menyalin baju anak laki-lakinya itu, namun Imay merasa heran, sedikitpun Rizal tidak bergerak apalagi bangun ketika bajunya disalinkan, saat itu Imay berfikir Rizal benar-benar ngantuk, atau pura-pura tidur karena takut kena marah.
Setelah pakaiannya disalin, lalu Imay menyelimuti tubuh Rizal yang terasa begitu dingin, dan meninggalkan Rizal sendiri dikamarnya.
Singkat cerita, pagi itu selepas melaksanakan sholat subuh, Imay sudah ribut karena terkejut, ia tidak melihat Rizal dikamarnya,
''Ayah...bangun yaaah, Rizal tak ada dikamarnya''"
Ucap Imay membangunkan suaminya yang masih tertidur dikamar.
Bergitu terjaga, dan mendengar anak laki-lakinya sudah tidak ada dirumah, Andy terkejut dan langsung melangkah menuju kamar Rizal,
Kemudian Andy bertanya ke istrinya,
''Coba lihat pintu depan dan belakang dikunci gak Mak"
Tanya Andy ke Imay.
''semua pintu terkunci dari dalam yah'''
Jawab Imay panik.
''duuuh kemana yah Rizal"
Gumam Andy, merasa bingung dan khawatir.
Singkat cerita hari itu Andy tidak bekerja, ia mencari Rizal, ia mendatangi setiap rumah temanya Rizal, bahkan ke semua tetangganya ia bertanya melihat Rizal apa tidak, namun semua jawabannya sama, yaitu "tidak".
Hingga haripun berganti malam kembali, Andy benar-benar merasa bingung, selepas melaksanakan sholat fardu Maghrib ia duduk di ruang tamu, ia berfikir terus kemana gerangan Rizal, Imay terlihat terus menangis mengkhawatirkan Rizal anak laki-lakinya itu.
Huuu..huu...
Tiba-tiba saja, terdengar suara tangisan seseorang dari depan rumah mereka, seketika Andy dan Imay terkejut, dan mereka sangat mengenal dengan suara itu,
Yaah..... itu suara tangis Rizal,, setelah yakin itu suara tangis anaknya, Andy langsung berdiri dan beranjak melangkah mendekati pintu depan dan membukanya, benar saja Rizal tengah berdiri mematung didepan pintu itu,
''Rizal, ucap Andy dengan suara tercekat, ayok masuk ujar Andy seraya menarik tangan Rizal,
Setelah masuk kedalam rumah, dengan tangannya masih memegang tangan Rizal, lalu ia berjongkok dihadapan Rizal dan berkata.
"Kamu kemana saja nak?"
Bapak seharian mencari rizal,
Tanya Andy ke Rizal dengan lembut,
Namun Rizal tidak menjawab, ia terus menundukkan kepalanya,
"Rizal, lihat ayah, ayah bertanya"
Ujar Andi lagi sembari mengangkat wajahnya Rizal, hingga akhirnya Rizal bertatap mata dengan ayahnya, Rizal menatap wajah Andi dengan tatapan kosong, lalu,
''Ayaaah, Rizal dingiiiin"
Rizal berkata dengan sangat pelan.
Mendengar ucapan Rizal, Andy baru menyadari jika saat itu baju dan tubuh Rizal memang terasa dingin serta bajunya basah kuyup,
Astaghfirulloh nak, ya udah cepat salin bajunya.
Andy sangat terkejut lalu ia menyuruh Imay mengganti pakaian Rizal.
Singkat cerita, malam itu Andy dan Imay merasa lega, karena akhirnya Rizal kemabali, malam itu juga Andy memutuskan untuk mengajak Rizal tidur sekamar, Andy khawatir Rizal pergi lagi tanpa pamitan, karena sudah dua hari Rizal selalu pergi tanpa diketahuinya.
Setelah menidurkan Rizal dikamar mereka, Andi mengunci semua pintu dan mencabut semua kunci dari pintu, bahkan pintu kamarnya pun dikunci serta anak kuncinya ia sembunyikan.
Setelah yakin semua pintu terkunci, Andy pun memutuskan untuk tidur.
Suasana malam itu terasa dingin, karena hujan mengguyur bumi dengan derasnya, karena cuaca dingin itulah Andy merasa ingin buang air kecil, lalu dengan malas ia bangun dari tidurnya, dengan perlahan ia keluar kamar, karena toilet berada diluar kamar, diantara kamar Rizal dan kamarnya, ketika Andy hendak membuka pintu toilet, tanpa sengaja ekor matanya melirik ke ruang keluarga, dan saat itu Andy melihat Rizal tengah duduk dengan sikap memeluk lutut dan membenamkan wajahnya di kedua pahanya sembari menangis.
Andy menghentikan langkahnya sejenak, lalu ia mendekati Rizal dan memeluknya,
"Rizal kenapa menangis malam-malam begini nak?, ayok masuk kedalam kamar bobok lagi".
Ucap Andy ke anaknya dengan lembut,
Andy menggendong Rizal, lalu di bawa masuk ke kamarnya, setibanya dikamar andy membaringkan tubuh Rizal dikasur, disaat itulah Andy menatap wajah anaknya itu terlihat pucat pasi, Andy merasa kasihan melihat anaknya yang kedinginan.
Malam itu Andy akan menemani Rizal tidur, namun ia harus ke toilet terlebih dahulu untuk buang air kecil, setelahnya baru kembali menemani tidur Rizal,
Andypun dengan perlahan meninggalkan Rizal hendak ke thoilet, namun baru saja ia hendak berdiri, terasa tangan kanannya di pegang Rizal seraya berkata,
''Ayaaaah, Rizal kedinginan, seketika Andy memalingkan wajahnya dan menatap ke wajah Rizal.
Astaghfirulloh,
Andy terkejut melihat Rizal, saat itu Andy melihat wajah Rizal sangat pucat kebiruan, kedua matanya terbuka menatap Andy, kedua bola matanya terlihat putih semua,
"K kamu kenapa nak,"
Ucap Andy setengah berteriak, karena terkejut melihat wajah serta mata rizal, tiba-tiba saja,
"Ayaaah, ayaaaah bangun, ayah kenapa?"
Imay menggoyang-goyangkan badannya Andy, seketika itu juga Andy terkesiap dan terbangun dari tidurnya,
''Asraghfirulloh, dengan nafas tersengal-sengal serta tubuh berkeringat bercucuran, Andy beristighfar,
"Astagfirulloh,
ayah mimpi Mak", hidupkan lampu mak",
Ucap Andy setelah sadar, menyuruh menghidupkan lampu ke Imay.
Ceklek,
lampu kamar pun hidup, begitu lampu kamar dihidupkan dan terang, Andy langsung menatap kearah jam dinding yang ada dikamarnya,
Astaghfirulloh, baru jam 3 subuh gumamnya, lalu ia memandang ke arah dimana Rizal tadi malam ia tidurkan,
"Astaghfirulloh Mak, mana Rizal?"
Dengan suara setengah berteriak Andy bertanya ke istrinya, karena saat itu ia tidak melihat Rizal dikamar, Imay pun seketika memandang kearah dimana Rizal semalam ditidurkan, dan saat itu Rizal sudah hilang entah kemana,
Andy dengan panik mengangkat kasur dimana tepat di bagian kepalanya, lalu ia mengeluarkan semua kunci, dan ternyata jumlah kuncinya masih lengkap.
Disaat itu tubuh Andy mulai terasa bergetar, bulu kuduknya meremang, ia termenung merasa tidak yakin dengan apa yang terjadi, mulai dari mimpinya, bahkan saat ini Rizalpun benar-benar hilang, sementara semua pintu dalam keadaan terkeunci, bahkan semua kunci ia yang menyimpannya.
Singkat cerita, subuh itu juga Andy mencari anaknya, mulai dari dalam rumah hingga keluar rumah.
Andypun melaporkan ke pak RT setempat,
bahwa anaknya telah hilang, dengan melapornya ke pak RT, maka Andy mendapat bantuan dalam mencari anaknya.
Bahkan ketika selepas sholat subuh diumumkan oleh pak RT di mesjid.
Namun hingga hari mulai beranjak siang Rizalpun tak jua dapat ditemukan.
Siang itu seperti biasa hari-hari di sekitar rumah Andy selalu sepi, karena rata-rata warga ditempat itu pekerja diluar.
Dirumah Andy, Imay terus menangis karena sangat mengkhawatirkan Rizal, Andy masih terus berkeliling mencari Rizal, namun belum juga ditemukan
Tepat di depan rumah Andy yang jaraknya kira-kira 40 meter terdapat sebuah rumah yang bertuliskan DiJual, saat itu terlihat beberapa orang tengah membersihkan rumah tersebut, sempat salah seorang dari mereka yang tengah membersihkan rumah serta pekarangannya bertanya kepada pak RT yang saat itu memang tengah mengobrol dengan beberapa warga dijalan membicarakan perihal hilangnya Rizal anak Andy.
''maaf pak ada apa ya kok saya lihat sedari pagi ramai warga berputar-putar di seputaran perumahan ini?''
Tanyanya dengan sopan.
Sejenak pak RT terdiam dan seketika ia memandang ke yang bertanya, lalu pak RT menjawab,
''ini pak, anaknya pak Andy hilang sejak tadi malam, jawab pak RT sembari menunjuk ke arah rumahnya Andy.
''bapak beli rumah ini ya?" Sambung pak RT bertanya.
"Hehehe, enggak pak, saya cuma tukang yang disuruh pemilik rumah yang baru untuk membersihkan serta renovasi rumah ini sedikit'',
Jawab orang tersebut, yang ternyata di tukang suruhan pemilik baru rumah itu.
''ijin pak saya permisi mau kerja lagi"
Sambung pak tukang pamit ke pak RT untuk meneruskan pekerjaannya.
''o ya pak silahkan'', jawab pak RT.
Tak lama berselang pak tukang pergi, terlihat Andy datang menghampiri pak RT dengan raut wajah terlihat bingung.
"Pak bagaimana ini, Rizal tak ketemu juga, apa saya melapor saja ke kantor polisi?"
Tanya Andy ke pak RT, karena Andy sudah kebingungan mencari Rizal.
Belum sempat pak RT menjawab, tiba-tiba saja,
"Pak....pak".....
Terlihat pak tukang berteriak dengan keras serta terlihat raut wajahnya pucat dan panik.
Mendengar pak tukang berteriak memanggilnya tentu saja membuat pak RT dan warga yang saat itu tengah berkumpul didepan rumahnya Andy terkejut, lalu pak RT bertanya,
"Iya pak, ada apa?"
Tanya pak RT, singkat.
"Pak lihat kesini pak, di dalam sumur ada anak kecil sudah terapung pak"
Ujar pak tukang berteriak, karena saat itu ia tengah berada dibelakan rumah yang sedang ia bersihkan.
Sontak pak RT, juga warga yang lain terkejut, mendengar teriakan pak tukang itu, seketika semua yang ada ditempat itu berlarian menuju ke belakang rumah kosong yang tengah di bersihkan.
Dengan jantung berdebar semua warga mendekati sumur yang terbuat dari semen itu.
Terlihat Andy berusaha lebih dahulu untuk melihat kedalam sumur itu,
''Astaghfirulloh''.....
Andy beristighfar dengan keras, lalu terlihat Andy terkulai dan terjatuh di pinggir sumur, Andy pingsan tak sadarkan diri.
Yaaah tentu saja Andy langsung terkulai dan tak sadarkan diri, karena anak yang ia lihat didalam sumur tak bernyawa lagi tiada lain, itulah Rizal anak kandungnya yang beberapa hari ini ia cari.
Didalam sumur tua dibelakan rumah yang selama ini kosong dan tertulis dijual itulah tubuh Rizal telah mengambang dengan kondisi mulai membusuk,
Hati orang tua mana yang kuat melihat anaknya ditemukan dalam kondisi seperti itu.
Beberapa warga berusaha mengangkat tubuh Andy dan diantar kerumahnya, setibanya dirumah, Imay yang belum tahu apa yang terjadi tentulah terkejut dan bingung, melihat warga mengantarkan suaminya pulang dalam kondisi tak sadarkan diri.
''pak, kenapa dengan suamiku pak?
Tanya Imay kepada warga yang saat itu mengantarkan Andy kerumahnya,
"Enggak apa-apa Bu, pak Andy pingsan, ibu yang tenang saja ya.
Jawab warga ke Imay, sengaja ia belum mengabarkan bahwa anak mereka ditemukan telah meninggal didalam sumur.
Singkat cerita, tak lama berselang mobil anggota polisi datang ke TKP, lengkap dengan ambulan dan tim evakuasi, lalu pengangkatan jenazah Rizalpun dilakukan, dalam waktu singkat di lokasi tersebut terlihat ramai, warga yang dekat dan jauhpun berdatangan, atas perintah pak RT ibu-ibu yang dekat untuk datang kerumah Andy, untuk menemani Imay, karena pak RT khawatir dengan Imay ketika sudah tahu bahwa anaknya sudah diketemukan dalam keadaan sudah meninggal.
Setelah beberapa ibu-ibu datang, lalu pak RT datang kerumah Andy, terlihat Imay tengah duduk disamping kepala suaminya sambil menangis, berat rasanya pak RT untuk menyampaikan berita yang tentunya sangat menyakitkan itu, tapi pak RT harus memberitahukannya sebelum jenazah Rizal dibawa kerumah sakit oleh polisi.
"Bu, sebelumnya saya mohon maaf, dan saya mohon ibu harus sabar dan tabah ya atas musibah ini, sebenarnya pak Andy pingsan ini karena pak Andy sudah menemukan Rizal di sumur dibelakang rumah itu, dan Rizal sudah meninggal,
Demikian ucap pak RT ke Imay dengan pelan.
Mendengar berita dari pak RT sudah bisa sahabat kang Asep Hidayat semua bayangkan bagaimana perasaan Imay saat itu,.
Imay menjerit histeris, saat itu nyaris tidak menangis tapi menjerit, mungkin rasa sedih dan terkejut yang teramat sangat, sehingga air matanya belum bisa keluar, ia langsung berdiri dan berlari keluar menuju kerumunan petugas yang saat itu tengah mengevakuasi jenazah Rizal dari dalam sumur tua.
Sontak semua petugas terkejut dan seketika berusaha untuk mengamankan Imay, dikhawatirkan Imay lepas kendali, karena saat itu kondisi jenazah sudah sangat memprihatinkan, disaat itulah Imay baru bisa menangis histeris, dari yang sebelumnya hanya teriak-teriak layaknya orang kesurupan.
Imay meronta ketika beberapa warga menahannya, karena saat itu Imay hendak memeluk tubuh putranya itu.
"Ya Alloh, kenapa kau ambil anakku, kenapa enggak aku saja yang kau ambil ya Allooooooh'',
Teriak histeris Imay se,bari menangis meratapi.
"Sabaaar may, mungkin ini sudah takdirnya, kamu harus tabah"
Ujar istri pak RT yang saat itu berada didekat Imay, berusaha menenangkan Imay.
Singkat cerita, jenazah Rizal berhasil dievakuasi dan langsung di bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi,
Bahkan pihak polisi membawa beberapa orang untuk diperiksa sebagai saksi, atas kejadian tersebut, siapa tahu kejadian yang menimpa Rizal hingga mengakhiri hidupnya ada faktor tindak kejahatan.
Setelah selesai proses otopsi, jenazah Rizalpun akhirnya dikembalikan kepada pihak keluarga dan segera dikebumikan dikarenakan kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk berlama-lama,
Akhirnya dengan segala rasa duka jenazah Rizalpun dikebumikan.
Beberapa hari kemudian, hasil otopsi jenazahpun keluar, dengan keterangan bahwa korban tidak mengalami tindak kekerasan.
Singkat cerita, seminggu sudah berlalu, mertua Andy yang seorang ustadz merasa penasaran atas kematian cucunya itu, bukan berarti ia tidak ikhlas, mertua Andy mencoba melakukan sholat istiharoh, meminta petunjuk kepada Alloh atas kematian cucunya, hingga beberapa malam ia terus melakukannya, hingga dimalam ketiga,
Setelah melaksanakan sholat istiharoh serta berdoa memohon petunjuk, ia pun tertidur, dan didalam tidurnya itu ia bermimpi, seakan ia tengah melihat cucunya yaitu mendiang Rizal, disuatu sore Rizal terlihat tengah berjalan sepulang dari main, jalan biasa Rizal pulang sudah pasti melintasi rumah kosong itu,
Disaat itulah ada seorang nenek renta dengan menggunakan pakaian serba hitam berdiri dibelakang rumah kosong tersebut, tepatnya di pinggir sumur yang ditutup dengan papan,
Sosok nenek tua itu melambaikan tangan memanggil Rizal,
Rizal yang saat itu tengah berjalan, seketika memalingkan mukanya kearah suara yang memanggilnya,
Sejenak ia hanya berdiri diam sembari menatap nenek renta itu, lalu dengan perlahan Rizal berbelok dan melangkah mendekati si nenek,
''ada apa nek?"
Tanya Rizal dengan polos bertanya,
Namun si nenek hanya tersenyum, lebih tepatnya menyeringai, tentu saja melihat sikap serta wajah si nenek, seketika membuat Rizal merasa takut, dan hendak berlari meninggalkan tempat itu, namun dengan sigap sinenek menarik tangan Rizal dan merangkulnya,
Dengan cepat pula sinenek menggendong tubuh kecil Rizal, dan membawa Rizal masuk kedalam sumur tua itu, seraya tertawa ngikik, yang tentunya sangat menakutkan.
Bapak mertua Andy atau bapaknya Imay seketika terbangun dari tidurnya, dengan nafas terengah-engah, keringat bercucuran dari tubuhnya,
''Astaghfirulloh"
Berulang-ulang ia beristighfar, tanpa ia sadari air matanya mengalir dari kedua matanya, yaaah orang tua mana yang tak menangis dan bersedih bila cucunya pergi untuk selamanya, apalagi dengan cara demikian,
Singkat cerita, beberapa bulan kemudian Andy memboyong keluarganya pindah ke kampung, mungkin jika mereka tetap masih dirumah itu akan lebih sulit untuk menghapus trauma.
Demikian pula dengan pemilik rumah baru, yang dibelakang rumahnya terdapat sumur tua yang telah merenggut nyawa Rizal. Memutuskan untuk pindah dari rumah tersebut, walau rumah itu sudah di renovasi bahkan sumur tua itu sudah ditimbun oleh pemilik baru.
Menurut cerita yang beredar, pemilik baru rumah itu selalu mendapat gangguan, yang cenderung akan membahayakan keluarganya.
Wallohua'lam, hanya Alloh yang maha mengetahui, dan hanya kepada Alloh kita mohon perlindungan.
S E L E S A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar