· Tuyul Penglaris Makanan Di zaman modern seperti ini banyak makanan unik yang diulik. Semakin menjamurnya makanan, semakin banyak pula saingan dalam berdagang.
Bakso, salah satu makanan masyarakat Indonesia yang sudah tidak asing lagi, disetiap daerah kedai bakso mudah dijumpai dan mulai bermacam-macam sesuai perkembangan jaman sekarang.
Ada bakso urat, bakso daging, bakso lava, bakso beranak, bakso telur, ada bakso lobster.
Dipersimpangan jalan ada kedai bakso baru dibuka.
Makin hari makin ramai saja kedai tersebut, para pengunjung pun sampai membludak, jika mau makan ditempat harus menunggu pelanggan yang beres dulu dan tempat parkiran pun sampai penuh karena dominan yang membawanya bermobil mewah.
Mungkin masih baru jadi ada promo, mungkin juga karena rasa baksonya enak dan harganya murah.
Namun ada segelintir warga yang bilang jika pemilik kedai bakso tersebut memakai penglaris atau pesugihan karena jika makan ditempat rasa baksonya enak sekali tapi jika dibawa pulang rasanya aneh.
Aku yang dulu memang tidak terlalu suka bakso, karena penasaran katanya enak mau mencoba atau penasaran karena "sesuatu". Pertama datang tidak ada yang aneh, namun ketika masuk kedalam kedai mataku langsung tertuju ke tempat dulang bakso, ada tiga anak laki-laki kecil botak tidak memakai baju tapi hanya menggunakan celana dalam saja.
Mereka yang menyadari Aku bisa melihatnya hanya cekikikan mentertawakanku. Anak yang satu loncat dari meja satu ke meja lain, tugasnya (maaf) mencampur bakso dengan ingusnya yang berwarna hijau dan kental. Yang satunya lagi tugasnya mencampur ingusnya ke dalam es cendol Elisabeth.
Dan yang satunya, menggaduk celana dalamnya kedalam kuah dulang bakso. Sungguh semua sangat membuat Aku jijik dan ènek.
Tersadar ketika pelayanan menyapaku, karena dari tadi hanya mematung saja di depan pintu. Ketika datang ke kasir, mereka menjauhi ku karena kasir dan tempat dulang bakso bersampingan. Dan ketika semua beres, mereka bekerja lagi seperti semula. Setelah kejadian itu, Aku lebih memilih makan di amang yang didorong daripada di kedai bakso tadi. Bikin mual, jijik dan ènek.
Catatan, mau dimana pun makan biasakan baca Basmallah dulu. Karena jika kita ingat Tuhan, walaupun pakai ilmu penglaris jin penyuruh tidak akan berani mendekat.
Semoga kita selalu dalam lindungannya, aamiin. Maaf tidak untuk memojokkan tukang bakso atau pedagang-pedagang yang lainnya pakai penglaris, ambil positifnya dan jadikan pelajaran saja.
Gekbrong, 19 Oktober 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar